Berita Bangunan Baru DAM WONODADI Longsor Akibat Digerus Air Hujan Itu Bohong

Berita Bangunan Baru DAM WONODADI Longsor Akibat Digerus Air Hujan Itu Bohong

Mojokerto – majapahitpos.com – Dalam minggu yang lalu muncul berita baru dari media yang sama cukup menggelitik, sebab media ini ( detak inspiratif ) berkali-kali menerbitkan berita yang menyoroti pembangunan Dam Wonodadi Kutorejo senilai Rp. 4,1 Miliar yang diopinikan bahwa pembangunan Dam Wonodadi yang digarap oleh CV. Cumi Darat banyak terdapat kejanggalan, keanehan dan penyimpangan.

Sengaja digunakan kata diopinikan, oleh karena berita berita yang diterbitkan oleh media DI via jaringan sosial media itu lebih kepada opini kuli tinta itu sendiri. Tidak ada satupun sumber berita yang ditampilkan.

Berikut kalimat-kalimat menggelitik yang pernah dibuat dan diiterbitkannya. Pembangunan Dam Wonodadi itu bukan Proyek Strategis Daerah tapi Proyek Bancaan Politik; Proyek itu tidak lewat tender atau lelang tapi hanya Rekomendasi saja; Sebut beberapa nama diduga terlibat persekongkolan dalam pengadaan proyek Dam itu Sujatmiko anggota DPRD, Wabup dr. Rizal, Mukhtar Kades Kembangbelor Pacet dan Najib; dan terakhir berita baru menyebut alam berbicara mengingatkan. Tanah telah berbicara; air berkata jujur mengingatkan, rekomendasi DPRD hentikan proyek Dam itu dan usut tuntas; dan terakhir pengusutan dan audit DPRD dipaksa dihentikan.

Bupati Barra telah menjawab saat wawancara door stop usai melantik 7 pejabat baru Pemerintah kabupaten Mojokerto di Pendopo Graha maja tama mengatakan : “ Tidak ada itu Proyek Bancaan Politik. Semua sudah saya cek. Itu pakai tender kok. Tidak ada rekomendasi saya jamin itu. Semua sudah berjalan sesuai aturan.” Sujatmikopun telah menjawabnya melalui berita di media social bahwa selama menjadi anggota beberapa periode tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan oleh DI itu. Dua orang Wakil Ketua DPRD H.Hartono dan H. Amin mengatakan tidak ada rekomendasi DPRD hentikan proyek di

Berkenaan dengan berita DI longsornya bangunan baru Dam tersebut. Media ini telah mendapatkan konfirmasi yang benar dari warga desa Singowangi iniisial PW bahwa bangunan Dam yang baru dibangun itu tidak longsor ataupun ambruk walau sebagian kecil saja. Bangunan tetap berdiri kokoh. Adapun yang longsor tanah-tanah disebelah bangunan dam karena erosi oleh air hujan yang turun deras dua hari sebelumnya. Warga itu juga mengirimkan video dan foto masih kokohnya bangunan dam tersebut ( 29/10).

Kepala Bidang SDA DInas PU & PR Pemerintah Kabupaten Mojokerto Rois, ketika dikonfirmasi awak media ini via telpun WA (30/10) terkait isu leongsornya atau ambrolnya bangunan Dam Wonodadi akibat digerus air hujan, mengatakan : “ Tidak ada pak bangunan Dam longsor. Saya lewat anak buah saya memantaunya setiap hari. Bangunan Dam masih berdiri kokoh. Perkembangan pembangunannyya suudah mencapa 49 %. Yang ada biasa pak kalua hujan turun yang tanah sebelah Dam turun ke Waduk membuat longsornya tanah karena tergerus hujan.”

Dengan demikian nyata sudah bahwa berita bahwa Bangunan Dam Wonodadi longsor akibat tergerus air hujan itu bohong kalau tak mau dibilang provokatif. (mm).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *